Salah satu inovasi yang yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Pusbang SDM SPK), yaitu E-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), berhasil masuk sebagai Finalis Top 99 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). 

BSN kemudian mengikuti Tahap Presentasi dan Wawancara dihadapan Tim Panel Independen KIPP, pada selasa (27/6/2023) secara daring dengan menampilkan 3 persenter, yakni Kepala Pusbang SDM SPK BSN, Arini Widiastuti, Analis SDM Aparatur Ahli Madya BSN, Kristiati Andriani, dan Analis SDM Aparatur Ahli Muda BSN, Heri Kurniawan. 

Arini dalam sesi presentasi menjelaskan, e-learning SPK merupakan media pembelajaran online melalui website yang mencakup materi terkait standardisasi, penilaian kesesuaian, dan juga metrologi.

“Dalam e-learning ini terdapat level materi berupa pengetahuan umum terkait SPK sampai dengan level spesifik seperti pemastian kompetensi laboratorium serta pedoman penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI),” papar Arini .

Lebih lanjut, sasaran dari e-learning ini adalah pelajar/mahasiswa, industri/Usaha Mikro Kecil (UMK), Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), hingga pemerintah ketika akan melakukan pembinaan ataupun menerapkan kebijakan terkait standardisasi. 

Keunggulan dari e-learning ini diantaranya adalah bisa belajar dari mana saja dan kapan saja, tidak berbayar (gratis), materi disampaikan oleh pakar, dan sertifikat bertanda tangan elektronik dan langsung diunduh setelah lulus ujian. Adapun konten e-learning ini berupa buku, modul, video animasi, hingga video presentasi.

Arini menyebutkan, pengembangan e-learning terus dilakukan dalam berbagai aspek. “Yang terbaru adalah kita mendukung kemudahan berusaha dengan SNI Bina UMK, kita mengembangkan e-learning agar bisa dimanfaatkan seluruh UMK di Indonesia untuk naik kelas untuk memastikan produk mereka sesuai dengan SNI sehingga bisa berdaya saing nasional maupun internasional,” pungkas Arini.(tyo-humas)