Page 3 - 4.Kerangka kerja manajemen risiko
P. 3

SNI ISO 31000:2018



            d)  Inklusif

                Pelibatan  yang  sesuai  dan  tepat  waktu  dari  pemangku  kepentingan  memungkinkan
                pengetahuan, pandangan, dan persepsi mereka untuk dipertimbangkan. Ini menghasilkan
                peningkatan kesadaran dan manajemen risiko terinformasi.

            e)  Dinamis

                Risiko  dapat  muncul,  berubah,  atau  hilang  seiring  perubahan  konteks  eksternal  dan
                internal  organisasi.  Manajemen  risiko  mengantisipasi,  mendeteksi,  mengakui,  dan
                menanggapi perubahan dan peristiwa tersebut secara sesuai dan tepat waktu.

            f)  Informasi terbaik yang tersedia

                Masukan  manajemen  risiko  didasarkan  atas  informasi  historis  dan  saat  ini,  dan  juga
                harapan  masa  depan.  Manajemen  risiko  secara  eksplisit  memperhitungkan  segala
                batasan  dan  ketidakpastian  yang  berkaitan  dengan  informasi  dan  harapan  tersebut.
                Informasi sebaiknya tepat waktu, jelas, dan tersedia bagi pemangku kepentingan yang
                relevan.

            g)  Faktor manusia dan budaya

                Perilaku dan budaya manusia secara signifikan memengaruhi semua aspek manajemen
                risiko pada semua tingkat dan tahap.

            h)  Perbaikan berkelanjutan
                                                                                                                  Hak cipta  Badan Standardisasi  Nasional,  Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Sistem Pembelajaran E-Learning SPK Badan Standardisasi Nasional
                Manajemen risiko diperbaiki secara berkelanjutan melalui pelajaran dan pengalaman.


            5    Kerangka kerja

            5.1    Umum

            Tujuan  kerangka  kerja  manajemen  risiko  adalah  untuk  membantu  organisasi  dalam
            mengintegrasikan  manajemen  risiko  ke  dalam  aktivitas  dan  fungsi  signifikan.  Efektivitas
            manajemen risiko bergantung pada integrasinya ke dalam tata kelola organisasi, termasuk
            pengambilan keputusan. Ini memerlukan dukungan dari pemangku kepentingan, khususnya
            manajemen puncak.

            Pengembangan  kerangka  kerja  meliputi  integrasi,  desain,  implementasi,  evaluasi,  dan
            peningkatan manajemen risiko di seluruh organisasi. Gambar 3 mengilustrasikan komponen
            kerangka kerja.




















            © BSN 2018                                4 dari 34
   1   2   3   4   5   6   7   8