Page 5 - 4.Kerangka kerja manajemen risiko
P. 5
SNI ISO 31000:2018
— memastikan kerangka kerja manajemen risiko tetap sesuai dengan konteks organisasi;
Manajemen puncak memiliki akuntabilitas untuk mengelola risiko, sedangkan badan
pengawas memiliki akuntabilitas untuk mengawasi manajemen risiko. Badan pengawas sering
diharapkan atau disebaiknyakan untuk:
— memastikan risiko dipertimbangkan dengan memadai saat penetapan sasaran organisasi;
— memahami risiko yang dihadapi organisasi dalam mencapai sasarannya;
— memastikan sistem untuk mengelola risiko tersebut diterapkan dan dijalankan dengan
efektif;
— memastikan sistem tersebut sesuai dengan konteks sasaran organisasi;
— memastikan informasi tentang risiko semacam itu dan manajemennya dikomunikasikan
dengan tepat.
5.3 Integrasi
Integrasi manajemen risiko bergantung pada pemahaman terhadap struktur dan konteks
organisasi. Struktur berbeda bergantung pada tujuan, sasaran, dan kompleksitas organisasi.
Risiko dikelola di semua bagian struktur organisasi. Tiap orang di organisasi bertanggung
jawab terhadap pengelolaan risiko.
Tata kelola memandu arah organisasi, hubungan eksternal dan internalnya, serta peran,
proses, dan praktik yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Struktur manajemen
menerjemahkan arahan tata kelola menjadi strategi dan sasaran terkait yang diperlukan untuk Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Sistem Pembelajaran E-Learning SPK Badan Standardisasi Nasional
mencapai tingkat yang diinginkan dari kinerja berkelanjutan dan viabilitas jangka panjang.
Penentuan akuntabilitas dan peran pengawasan manajemen risiko di dalam organisasi adalah
bagian integral dari tata kelola organisasi.
Integrasi manajemen risiko ke dalam organisasi adalah proses yang dinamis dan berulang,
serta sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya organisasi. Manajemen risiko
sebaiknya menjadi bagian dari, dan tidak terpisahkan dari, tujuan, tata kelola, kepemimpinan
dan komitmen, strategi, sasaran, dan operasi organisasi.
5.4 Desain
5.4.1 Pemahaman organisasi dan konteksnya
Ketika mendesain kerangka kerja pengelolaan risiko, organisasi sebaiknya memeriksa dan
memahami konteks eksternal dan internalnya.
Pemeriksaan konteks eksternal organisasi dapat termasuk, tetapi tidak terbatas kepada:
— faktor sosial, budaya, politik, hukum, regulasi, keuangan, teknologi, ekonomi, dan
lingkungan, baik internasional, nasional, regional, maupun lokal;
— penggerak dan tren utama yang memengaruhi sasaran organisasi;
— hubungan, persepsi, nilai, kebutuhan, dan harapan pemangku kepentingan eksternal;
— hubungan dan komitmen kontraktual;
— kompleksitas dan dependensi jaringan;
© BSN 2018 6 dari 34