Page 7 - 4.Kerangka kerja manajemen risiko
P. 7
SNI ISO 31000:2018
5.4.4 Alokasi sumber daya
Manajemen puncak dan badan pengawas, sesuai penerapan, sebaiknya memastikan alokasi
sumber daya manajemen risiko yang memadai, yang dapat termasuk, tetapi tidak terbatas
pada:
— orang, keterampilan, pengalaman, dan kompetensi;
— proses, metode, dan alat yang dipakai organisasi untuk mengelola risiko;
— proses dan prosedur terdokumentasi;
— sistem manajemen informasi dan pengetahuan;
— pengembangan profesional dan kebutuhan pelatihan;
Organisasi sebaiknya mempertimbangkan kapabilitas, dan keterbatasan, sumber daya yang
ada.
5.4.5 Penyiapan komunikasi dan konsultasi
Organisasi sebaiknya menetapkan pendekatan yang disetujui untuk komunikasi dan
konsultasi guna mendukung kerangka kerja dan memfasilitasi penerapan efektif manajemen
risiko. Komunikasi melibatkan pembagian informasi dengan audiens yang dituju. Konsultasi
juga melibatkan pemberian umpan balik dari partisipan dengan harapan bahwa hal itu dapat
berkontribusi dan membentuk keputusan atau aktivitas lain.
Metode dan konten komunikasi dan konsultasi sebaiknya mencerminkan harapan pemangku
kepentingan, jika relevan. Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Sistem Pembelajaran E-Learning SPK Badan Standardisasi Nasional
Komunikasi dan konsultasi sebaiknya tepat waktu dan memastikan bahwa informasi yang
relevan dikumpulkan, digabungkan, disintesis, dan dibagikan, secara sesuai, serta bahwa
umpan balik diberikan dan peningkatan dibuat.
5.5 Implementasi
Organisasi sebaiknya mengimplementasikan kerangka kerja manajemen risiko dengan:
— mengembangkan rencana yang sesuai, termasuk waktu dan sumber daya;
— mengidentifikasi di mana, kapan, bagaimana, dan oleh siapa beragam jenis keputusan
dibuat di seluruh organisasi;
— memodifikasi proses pengambilan keputusan yang sesuai; jika diperlukan;
— memastikan pengaturan organisasi dalam mengelola risiko dipahami dengan jelas dan
dipraktikkan.
Implementasi kerangka kerja yang berhasil memerlukan keterlibatan dan kesadaran
pemangku kepentingan.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk secara eksplisit mengatasi ketidakpastian di dalam
pengambilan keputusan, sambil memastikan bahwa ketidakpastian baru atau lanjutan dapat
diperhitungkan saat muncul.
Ketika didesain dan diimplementasikan dengan baik, kerangka kerja manajemen risiko dapat
memastikan proses manajemen risiko menjadi bagian dari semua aktivitas di seluruh
© BSN 2018 8 dari 34